Senin, 19 April 2010

Infeksi Nosokomial Masalah Serius bagi Pengelola Rumah Sakit

Kasus infeksi nosokomial (infeksi yang terjadi ketika pasien dirawat di rumah sakit) di seluruh dunia rata-rata 9% dari 1,4 juta pasien rawat inap di sluruh dunia. Di Indonesia, data akurat tentang angka kejadian infeksi nosokomial di rumah sakit belum ada.

Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan Dr Farid W Husain menjelaskan, infeksi nosokomial merupakan persoalan serius yang menjadi penyebab langsung maupun tidak langsung kematian pasien.



Infeksi ini bisa ditularkan dari pasien ke petugas dan sebaliknya, pasien ke pengunjung dan sebaliknya, serta antarorang yang berada di lingkungan rumah sakit,? kata Farid di sela kampanye pengendalian infeksi di rumah sakit (No Infection Campaign and Education/NICE) di Jakarta, Rabu.

Menurut Farid, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan pencegahan infeksi nosokomial di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya. Kebijakan itu tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 270/Menkes/III/2007 tentang Pedoman Manajerial Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan.

Selain itu Keputusan Menkes Nomor 381/Menkes/III/2007 mengenai Pedoman Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan,? ujar dia.

Departemen Kesehatan telah menetapkan sejumlah rumah sakit pemerintah sebagai pusat pelatihan regional pencegahan dan pengendalian infeksi. Rumah sakit itu adalah Rumah Sakit Umum Pendidikan (RSUP) Adam Malik Medan, RSUP dr Hasan Sadikin Bandung, RSUP dr Sardjito Yogyakarta, RSUP dr Sutomo Surabaya, dan RSUP Sanglah Denpasar.

Mengenai peluncuran program kampanye NICE, menurut Farid, hal itu merupakan kerja sama dengan MRK Diagnostics, sebuah perusahaan penyedia peralatan diagnosis, dan The Deutsche Gesellschaft fur Technische Zusammenarbeit (GTZ).

Kampanye itu dirancang untuk mengubah perilaku petugas kesehatan di 100 rumah sakit selama Juni 2008-Oktober 2009,? tutur Farid.

Farid menambahkan, kegiatan kampanye diawali dengan seminar tentang pengendalian infeksi di rumah sakit yang diikuti oleh sekitar 100 peserta dari Departemen Kesehatan, laboratorium dan rumah sakit.
http://www.rspelni.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=72:-infeksi-nosokomial-masalah-serius-bagi-pengelola-rumah-sakit&catid=44:artikel-kesehatan&Itemid=140

Rabu, 20 Januari 2010

Wastafel, Lokasi Paling Berbahaya di Rumah Sakit

Republika,20 Januari 2010

LONDON--Sekalipun rumah sakit merupakan lokasi tergolong steril dari berbagai jenis bakteri atau kuman tapi tidak menjamin seratus persen "bangsal penyembuh" itu aman dari intimidasi penyakit. Pasalnya, pakar bakteriologi asal Inggris, Prof Hugh Pennington menyatakan westafel rumah sakit merupakan lokasi paling berbahaya.

"Teknologi telah berubah tapi seharusnya membuat perbedaan signifikan unutk mengkontrol infeksi di rumah sakit. Mereka melakukan secara ketat di bandara tapi untuk beberapa alasan tidak berlaku bagi rumah sakit," tegas Pennington seperti dilansir dari Telegaraph, baru-baru ini.

Profesor asal Universitas Aberden, Skotlandia itu menilai kebersihan tangan dari segala macam bentuk kontaminasi merupakan hal utama. "Bisa saja Anda pernah memegang serangga sebelum Anda cuci tangan," tukasnya.

"Tentu saja, setiap usaha membutuhkan biaya tapi hasilnya akan lebih baik," tambahnya.

Kekhawatiran Pennington bukan tanpa sebab, di tahun 2009 ini, banyak warga Inggris yang terkena bakteri Healthcare-Associated Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (HA-MRSA) yang biasanya ditemukan di rumah sakit dan tempat-tempat kesehatan lainnya. Bakteri itu merupakan salah satu penyebab infeksi yang sulit disembuhkan.

Selain itu, ada juga Community-Associated Methicillin-resistant Staphylococcus aureus(CA-MRSA) yang baru-baru ini ditemukan penyebarannya pada tempat-tempat umum seperti tempat fitnes, tempat penyimpanan barang (loker), sekolah dan perabotan rumah tangga.

Bakteri MRSA biasanya menginfeksi orang atau anak-anak yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah, jika daya tahan tubuhnya tinggi tidak akan menimbulkan gejala apapun.

Bakteri yang dibawa oleh orang tersebut bisa berpindah ke orang lain dan menyebar dengan mudah melalui kontak kulit dan menyentuh barang yang sudah terkontaminasi. Selama periode April-Juni, sekitar 509 kasus MRSA ditemukan di Inggris dan 6.885 kasus Clostridium difficile juga tercatat dalam periode yang sama.

Melihat hal itu, Penington segera melakukan usaha guna menekan tingginya kasus akibat kontaminasi bakteri dan kuman yang disebabkan tangan yang kotor. Awal Desember lalu, ia menganggarkan dana 30 juta poundsterling atau setara dengan 4.5 milyar rupiah guna mencegah penyebaran bakteri atau kuman di rumah sakit melalui westafel. Bahkan dia berencana membuat semacam fasilitas isolasi di rumah sakit yang bebas dari serangga.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Inggris melalui juru bicaranya mengatakan, kebijakan terkait hal itu sudah terekam dalam aturan main yang jelas."Pemilihan penggunaan obat pembasmi bakteri atau kuman merupakan kewenangan masing-masing yang bersangkutan," tegasnya.

"Pemerintah begitu menyadari bahwa obat pembasmi bakteri membuat kebal dari setiap serangga, namun penggunaan yang berlebihan tidaklah dibenarkan," tegasnya.


Red:
ririn
Reporter:
cr2

Rabu, 13 Januari 2010

Town House Dengan Harga Terjangkau

Perumahan Mutiara Madani

Perumahan Untuk Rakyat

Beli RUmah, dapet cash back 10jt atau tiket umroh Mau ???


Telah Hadir Perumahan Mutiara Madani Ciseeng-Parung Bogor
Lokasi strategis 500m dari pasar ciseeng dan dari serpong bsd hnya 25 menit
Dekat dengan Mesjid, TK, MI, SDN 01 Ciseeng, Alfamart, Indomaret, Taman Wisata Pemandian Air Panas (Gunung Kapur), Outbond, Kolam Renang & sarana alat tranfortasi angkutan umum 24 jam.

Tersedia hanay 15 unit, type 36/72 2 KT - 1 KM - 1 R Tamu, Carport. Luas Tanah 72 m2, Luas Bangunan 36 m2 harga hanya Rp 125 juta (cashback 10 juta atau tiket umrah atau motor) dengan syarat : Bayar cash keras atau cash bertahap (DP 50% cicilan sampai 6 bulan lunas).

Spesifikasi Bangunan
Pondasi : Beton Bertulang
Dinding : Batako diplester & di cat
Rangka Atap : Baja Ringan
Genteng : Beton
Lanatai Ruangan : Keramik 30 x 30
Lantai KM/WC : Keramik 20 X 20
Dinding KM/WC : Keramik 20 x 20, 1/2 dinding
Kusen : Kayu Meranti
Pintu : Double Takewood
Pintu KM/WC : PVC
Jendela : Kayu & Kaca
Plafon : GRC Board
Bak Mandi : fiber Kloset Jongkok


Kantor Pemasaran
1. Einvest Institute Jln. Margonda Raya No. 1 Depok 16431 Telp. (021) 98070845
2. Jln. Ciseeng Kp. Malang Nengah No. 01 (Samping Kelurahan Ciseeng) Telp. (021) 90383637

INFO LENGAKAP :
CP :ALI
M: 08129010674
office 1 : Jl. Margonda Raya No. 1 Depok 16431 021.77204600 08129010674