Rabu, 20 Januari 2010

Wastafel, Lokasi Paling Berbahaya di Rumah Sakit

Republika,20 Januari 2010

LONDON--Sekalipun rumah sakit merupakan lokasi tergolong steril dari berbagai jenis bakteri atau kuman tapi tidak menjamin seratus persen "bangsal penyembuh" itu aman dari intimidasi penyakit. Pasalnya, pakar bakteriologi asal Inggris, Prof Hugh Pennington menyatakan westafel rumah sakit merupakan lokasi paling berbahaya.

"Teknologi telah berubah tapi seharusnya membuat perbedaan signifikan unutk mengkontrol infeksi di rumah sakit. Mereka melakukan secara ketat di bandara tapi untuk beberapa alasan tidak berlaku bagi rumah sakit," tegas Pennington seperti dilansir dari Telegaraph, baru-baru ini.

Profesor asal Universitas Aberden, Skotlandia itu menilai kebersihan tangan dari segala macam bentuk kontaminasi merupakan hal utama. "Bisa saja Anda pernah memegang serangga sebelum Anda cuci tangan," tukasnya.

"Tentu saja, setiap usaha membutuhkan biaya tapi hasilnya akan lebih baik," tambahnya.

Kekhawatiran Pennington bukan tanpa sebab, di tahun 2009 ini, banyak warga Inggris yang terkena bakteri Healthcare-Associated Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (HA-MRSA) yang biasanya ditemukan di rumah sakit dan tempat-tempat kesehatan lainnya. Bakteri itu merupakan salah satu penyebab infeksi yang sulit disembuhkan.

Selain itu, ada juga Community-Associated Methicillin-resistant Staphylococcus aureus(CA-MRSA) yang baru-baru ini ditemukan penyebarannya pada tempat-tempat umum seperti tempat fitnes, tempat penyimpanan barang (loker), sekolah dan perabotan rumah tangga.

Bakteri MRSA biasanya menginfeksi orang atau anak-anak yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah, jika daya tahan tubuhnya tinggi tidak akan menimbulkan gejala apapun.

Bakteri yang dibawa oleh orang tersebut bisa berpindah ke orang lain dan menyebar dengan mudah melalui kontak kulit dan menyentuh barang yang sudah terkontaminasi. Selama periode April-Juni, sekitar 509 kasus MRSA ditemukan di Inggris dan 6.885 kasus Clostridium difficile juga tercatat dalam periode yang sama.

Melihat hal itu, Penington segera melakukan usaha guna menekan tingginya kasus akibat kontaminasi bakteri dan kuman yang disebabkan tangan yang kotor. Awal Desember lalu, ia menganggarkan dana 30 juta poundsterling atau setara dengan 4.5 milyar rupiah guna mencegah penyebaran bakteri atau kuman di rumah sakit melalui westafel. Bahkan dia berencana membuat semacam fasilitas isolasi di rumah sakit yang bebas dari serangga.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Inggris melalui juru bicaranya mengatakan, kebijakan terkait hal itu sudah terekam dalam aturan main yang jelas."Pemilihan penggunaan obat pembasmi bakteri atau kuman merupakan kewenangan masing-masing yang bersangkutan," tegasnya.

"Pemerintah begitu menyadari bahwa obat pembasmi bakteri membuat kebal dari setiap serangga, namun penggunaan yang berlebihan tidaklah dibenarkan," tegasnya.


Red:
ririn
Reporter:
cr2